Rabu, 01 Agustus 2018

Andes Radytya SH



Lama tak Muncul dilayar Kaca, Beginilah Kabar Pemeran Jagat Satria di Serial Mega Kolosal Angling Darma.


        Pria yang akrab disapa Andes ini ternyata adalah putra asli kelahiran Medan 10 Desember 1985, peran yang ia bawakan sebagai Jagad Satria di sinema kolosal Angling Darma sangat mewatak pada perawakan fisiknya yang tinggi dan tidak terlalu gemuk saat itu. Selain pernah berperan dalam sinema Angling Darma pemilik nama lengkap Andes Radytya SH ini, ternyata pernah menjadi pemeran di sinema lainnya, diantaranya: Misteri Gunung Merapi, Kris Mpu Gandring, Roromendut serta beberapa film kolosal yang pernah ditayangkan di Indosiar.


     Berkiprah di dunia entertain ternyata tidak membuatnya lupa akan pentingnya pendidikan, terbukti pada tahun 2008 Andes kembali ketanah kelahirannya untuk kuliah dan memilih jurusan hukum. Memilih menjadi Mahasiswa dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial selama kuliah, ternyata membakar semangatnya untuk menjadi aktivis ditengah-tengah masyarakat.

           Saat ini beliau tengah mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif dapil 3 kota Medan. Beliau bertekad untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat kota kelahirannya dan menjadi salah satu putra daerah yang berguna bagi daerahnya.


BY: Hasan Van Lopha

Jumat, 26 Agustus 2016

NET CITYZEN

Postal 1 (Kelas XII IPA dan IPS)



“Mampukah Pancasila memfilter Globalisasi?”

Globalisasi saat ini banyak memberikan dampak terhadapa pola fikir manusia, misalnya dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya. Terlebih lagi konstribusi internet telah mampu menembus batas benua dan memudahkan antar lintas bangsa untuk saling bertukar informasi. 

          Sejatinya perkembangan zaman ini dapat memberikan kemudahan bagi tiap-tiap indivu. Namun sayangnya hal ini juga memberikan dapak negatif. Dalam mengakses informasi lintas budaya barang pasti memberikan pengaruh, baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. 

          Secara garis besar pengaruh negatif globalisasi ialah terkikisnya sikap nasionalis secara terus menerus. Jika ini terjadi secra siknifikan makan kelak akan meresahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

          Lantas, “Apakah dengan menjadikan pancasila sebagai landasan bernegara mampu menuntaskan masalah globalisasi?”


Silahkan komentarnya melalui akun Facebook, Delapan Komentar terbaik akan dumuat di link berikutnya..

Senin, 20 Juni 2016

Civic Competence

Ini bukan berbicara tentang siapa yang menang dan apa yang dimenangkan, tapi ini adalah upaya bagaimana kita mengimplementasikan rasa kecintaan terhadap tanah air kita melalui kegiatan PCTA. 
Mengingat apa yang pernah dikata salah seorang mahasiswa berprsetasi UI, bahwa "Proses tidak akan pernah menghianati hasil".
Pelajaran yg bisa kita petik hari ini adalah, bahwa pendidikan berbasis kewarga negaraan tidaklah lagi merupakan sebuah kajian keilmuan yang hanya dipelajari sebagian orang, melaikan adalah kewajiban bagi setiap orang untuk mempelajarinya. dan pendidikan berbasis kewarganegaran tidak lagi diajarkan dengan DOKTRIN melaikan melalui kesukarelaan....
"Jayalah Negeriku, Bangkitlah Bangsaku"







info terkait:

 http://humas.unimed.ac.id/mahasiswa-ppkn-fis-ukir-prestasi-bidang-hankam/

Sabtu, 16 April 2016

In Class Of Nusantara












Terimakasi semuanya atas kesempatannya, saya merasa sedikit berguna dengan kesempatan yg di berikan sebagai narasumber tamu dalam  MKU..
semoga ada manfaatnya apa yg telah kita diskusikan....